Lantunan piano yang dimainkan Wonwoo mengisi ruang belakang rumah Mingyu. Soonyoung yang melihat keahlian Wonwoo ini cukup terperangah, dirinya seketika teringat ketika pertama kali menginjakkan kakinya di rumah ini. Saat itu Soonyoung masih berumur 18 tahun, baru saja memasuki semester 2 di perkuliahannya, dengan Mingyu yang menjadi temannya sejak maba.

Kala itu Soonyoung disambut oleh suara piano dari belakang, tempat yang langsung menghadap pada kolam renang rumah Mingyu. Alunan piano itu menenangkan, Soonyoung akui itu. Mama Kim itu memainkan piano dengan Yuvin yang setia menemaninya. Suka, Yuvin suka melihat mamanya bermain piano.

Terlarut dengan permainan piano Wonwoo, Soonyoung akhirnya sadar dan segera memandang Mingyu yang duduk tak jauh dari dirinya. Pria itu menyandarkan kepalanya serta memejamkan matanya seakan ingin bernostalgia dengan masa lalunya. Mengingat hal-hal indah yang pernah terjadi di rumah ini.

"Gyu, are u okay?" Tanya Soonyoung sambil menepuk pundak Mingyu.

Wonwoo yang mendengar itu langsung menoleh ke balakang. "Kak Gyu, kenapa?"

Mingyu membuka pejaman matanya. "Ah, gapapa. Wonwoo udah selesai mainnya?"

"Belum, tapi gak apa-apa. Kak Gyu sama Mr. Kwon kalau lelah istirahat aja. Aku tunggu Jieun di depan."

"No no, kamu di sini aja." Ucapan Mingyu terputus oleh suara ketukan pintu.

"Maaf mengganggu den, ada tamu. Namanya Lee Jieun."

"Ayo ke depan. Siapin makan malamnya ya bi." Ucap Mingyu


"Selamat datang, Ms. Lee Jieun." Sambut Mingyu.

"Terima kasih, Mr. Kim. Apa Wonwoo merepotkan?" Tanya Jieun. Ia takut jika saja Wonwoo tidak diterima oleh mereka. Tapi melihat ekspresi wajah ketiganya, Jieun sedikit merasa lega.

"Tentu tidak. Malah saya yang ninggalin dia buat ke kantor."

"Kan kak Mingyu gak tau kalo itu aku. Kakak kan juga harus kerja. Tadi aja kakak telat ke kantor kan?" Ucap Wonwoo.

"Soalnya kamu gemes, kasian kalo main sendiri di rumah." Jawab Mingyu yang mengundang dehaman dari Soonyoung.

'Makin menjadi-jadi aja nih bos gua.'

Jieun mengernyitkan dahinya. "Kakak?" Tanya nya dalam hati. Wonwoo bahkan jarang sekali memanggil Ji-ah dengan sebutan kakak. "Benar-benar ya anak ini." Ucapnya lagi dalam hati.

"Ini gak ada yang laper? Gua udah laper soalnya." Sela Soonyoung.

"Oh iya, ayo ke ruang makan. Udah waktunya makan malam." Ajak Mingyu.