Wonwoo mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan bergaya industrial milik Mingyu di resort tersebut. Tidak terlalu besar memang, karena sang pemilik pasti jarang singgah ke tempat tersebut.
Ia mendudukkan diri di sofa yang membelakangi pintu masuk sambil memainkan telefon genggamnya. Bosan, karena tak ada buku yang bisa ia baca di sana. Buku yang ia bawa masih tersimpan rapi di dalam koper yang entah dimana letaknya sekarang.
Wonwoo sedikit melamun, tanpa menyadari bahwa seseorang masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Mikirin apa hm?" Ucap Mingyu.
"Eoh, kak Mingyu. Enggak, gak mikirin apa-apa kok." Jawab Wonwoo gelagapan.
"Mau tidur di sini atau balik ke Jakarta?"
"Di sini aja gapapa? Soalnya kakak kelihatan capek banget. Daripada tidur di mobil malah sakit semua badannya."
Mingyu tersenyum senang karena Wonwoo sangat memperhatikan dirinya.
"Yaudah, kakak bilang Kwon buat ngurus kamarnya. Kamu mau minum apa? biar kakak ambilin."
Wonwoo menggelengkan kepalanya.
"No, kakak istirahat aja di sini. Aku yang ambilin minum. Kakak mau minum apa?"
"Americano boleh?" Si manis pun langsung mengerutkan dahinya.
"Buat apa sih kak malam-malam minum kopi? Yang ada malah gak bisa tidur. Aku ambilin teh aja ya, no debat." Ucap Wonwoo sambil beranjak dari duduknya.
Mingyu meraih pinggang Wonwoo dan membawa tubuh si mungil mendekat ke tubuhnya.
"Yaudah deh, kakak ngikut. Teh chamomile ya Nu." Ucap Mingyu tepat di samping telinga Wonwoo yang menyebabkan si empunya merasakan gelenyar aneh dalam tubuh.
"Kak Mingyu mah~" Wonwoo segera melepaskan tubuhnya dari dekapan Mingyu dan berlari keluar ruangan. Si manis itu masih malu ketika mendapat perlakuan special dari Mingyu.