"Wonwoo baru aja ngabarin, lagi siap-siap anaknya. Mr. Kim, apa kabar? Saya dengar anda akan menjadi CEO dari KU Corp." Ucap Eunseok sambil mendudukkan dirinya di hadapan Mingyu.
"Kabar baik. Ternyata rumornya memang cepat beredar ya."
Dirinya cukup terkejut karena Eunseok sudah mendengar rumor mengenai rencana pengangkatannya sebagai CEO dari KU Corp.
"Tentu. Bukankah sudah jelas bahwa anda nanti yang akan meneruskan KU Corp sebagai putra sulung mendiang Kim Jongin?"
Percakapan mereka terhenti karena suara Wonwoo dari atas tangga sambil sedikit berlari mencari beberapa barangnya di lantai dasar.
"Kak Mingyu, sebentar ya." Ucapnya tanpa menoleh ke arah mereka.
"Wonwoo, pelan-pelan."
Langkah Wonwoo terhenti sebentar dari balik pintu, mengintip sedikit ke arah mereka lalu berkata;
"Kak Ji-ah baru telfon, katanya mau di sini beberapa hari kak. Jadi gak perlu Grand Palace." Lalu Wonwoo kembali melanjutkan kegiatannya.
"Manis." Gumam Mingyu yang masih bisa didengar oleh Eunseok.
"He is."
"Yuk kak!" Ucap Wonwoo yang berbalut pakaian serba biru dengan celana bahan berwana hitam, dan jangan lupa dengan beret hat yang selalu ia gunakan untuk menutupi telinga manisnya itu.
Sepertinya Wonwoo memiliki banyak koleksi beret hat di rumahnya, pikir Mingyu.
"Ayo. Kalau begitu, saya izin mengajak Wonwoo makan malam Mr. Park." Izin Mingyu.
"Silahkan. Hati-hati di jalan."
"Terima kasih." Ucap Mingyu lalu menggandeng tangan Wonwoo untuk berjalan disampingnya.
Mobil Tesla berwarna putih milik Mingyu itu membelah jalanan Jakarta yang masih cukup ramai karena belum terlalu larut untuk pergi keluar rumah. Kedua insan di dalam mobil itu hanya terdiam dengan lantunan musik random yang diputar oleh Mingyu.
"Kak, kamu belum mampir rumah ya?"